TERIMA KASIH KANTOR CAPIL KOTA MAKASSAR


Awalnya di pikiran saya, pengurusan administrasi kependudukan seperti kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP), dan dokumen kependudukan lainnya akan selesai dalam jangka waktu yang sangat lama. Bisa saja memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun seperti banyak informasi yang saya dapatkan dari beberapa warga yang mengaku telah melakukan pengurusan dokumen kependudukan baik itu KK ataupun KTP. Ini tentu menurut saya bertolak belakang dengan pengalaman saya mengurus dokumen di instansi pemerintahan lain seperti di kantor pajak atau di kantor BPJS.

Pengalaman saya sendiri di Kantor Pajak untuk pembuatan nomor pokok wajib pajak (NPWP) baik yang baru maupun yang melakukan perubahan data tidaklah memakan waktu yang lama ketika seluruh berkas pendukung telah lengkap. Untuk yang pembuatan baru, kartu NPWP sendiri akan diantarkan ke alamat yang terdaftar dengan tujuan untuk menghindari kartu tersebut jatuh kepada pihak yang tidak berkepentingan sekaligus mengecek secara akurat alamat dari pemohon NPWP tersebut. Sedangkan untuk perubahan data maka kartu NPWP langsung bisa diambil pada hari itu juga.

Pengalaman tak berbeda saya dapatkan ketika mengurus kartu BPJS/KIS yang hilang. Setelah menunggu sesuai nomor antrian, maka kartu BPJS/KIS tersebut langsung dicetak dan tanpa biaya sepeserpun. Untuk dua instansi ini dalam hal pengurusan dokumen kartu, pelayanan yang ditunjukkan sangat maksimal. Itu belum termasuk tata ruangan yang sangat bagus mulai dari adanya pihak keamanan yang mengarahkan ke ruangan mana sesuai dengan kepentingan kita hingga tempat tunggunya yang ber AC sehingga tidak menimbulkan gerah.

Lalu bagaimana dengan Kantor Catatan Sipil (Capil) Kota Makassar. Bulan Februari 2020 kemarin saya mengurus surat pindah istri saya dari Kabupaten Bantaeng dipindahkan ke Kota Makassar. Jujur saya ungkapkan jika ada kekhawatiran awal dalam pengurusan dokumen ini. Bayang-bayang pengurusan yang ribet dan lama memang terus menghantui bahkan sempat membuat saya agak ragu mengurus. Tetapi saya tetap mencoba saja sekaligus membuktikan info dari beberapa warga mengenai lamanya proses pengurusan dokumen kependudukan seperti KK dan KTP. Apalagi di laman sebuah berita portal jika sebuah daerah di Jawa Tengah pengurusan KTP hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Dalam hati saya sempat bergumam, jika di Jawa Tengah saja yang Ibu Kotanya yaitu Kota Semarang hampir sama kualitas pembangunannya dengan Kota Makassar, mengapa disini hal itu sulit terelaisasi.

Setelah urusan dan berkas telah selesai mulai dari berkas tingkatan RT sampai tingkatan Kecamatan, maka berangkatlah saya menuju ke Kantor Capil Kota Makassar yang terletak di Jalan Sultan Alauddin Kompleks Teduh Bersinar Kota Makassar. Waktu itu saya tiba hampir pukul 15.00 WITA, dan saya segera menemui petugas disana untuk meminta nomor antrian. Awalnya petugas disana mengatakan jika saya sudah terlambat, tetapi setelah saya sedikit memohon maka petugas itu akhirnya memproses berkas saya. Setelah berkas saya diambil, maka saya disuruh duduk untuk menunggu antrian. Tidak berselang lama, nama saya dan istri saya pun dipanggil untuk pengambilan KTP. Proses pengambilan KTP tidak dapat diwakili karena membutuhkan data sidik jari dengan tujuan untuk meminimalisir KTP tersebut tidak jatuh di tangan yang tidak berkepentingan. Dan akhirnya KTP saya dan Istri saya telah selesai dicetak.

Lama saya untuk menunggu proses pembuatan KTP sekitar 30 menit terhitung sejak masuk ke kantor tersebut. Info yang selama ini beredar jika proses pembuatan KTP memakan waktu yang lama, bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun ternyata tidak terbukti ketika saya sendiri mengurusnya langsung. Sama seperti yang saya alami ketika mengurus perubahan data NPWP maupun pencetakan kembali kartu BPJS/KIS yang hilang. Entah apa yang dimaksud dengan “tidak ada blangko dari pusat” yang menjadi alasan terdahulu hingga membuat proses untuk pencetakan KTP berlangsung lama. Proses pencetakan KTP saya yang mengalami perubahan data pun sama sekali tidak mengisi blangko seperti yang sering dijadikan kambing hitam lamanya proses pencetakan KTP. Dasar perubahan data KTP saya hanyalah foto copy perubahan data di KK yang dalam hal ini merupakan KK pemecahan dari KK induk orang tua. Makanya hingga saat ini misteri “blangko dari pusat” yang sering dijadikan kambing hitam keterlambatan pembuatan KTP masih terus menjadi misteri di benak saya.

Sepengatahuan saya data Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai hal yang paling mendasar dari pembuatan KTP itu adalah data yang sudah terintegrasi secara menyeluruh di Indonesia. Jika sudah terintegrasi, maka itu tidak akan lagi menjadi persoalan yang mengganjal untuk pembuatan KTP. Selanjutnya mengenai alat perekam data, pendeteksi sidik jari, pencetak dan bahan yang digunakan, semua barang ini bukanlah sesuatu yang sulit untuk didapatkan apalagi di kota besar seperti di Kota Makassar. Sehingga akan sangat mudah mencetak KTP baik itu baru maupun perubahan data. Dan sekali lagi saya katakan, “blangko dari pusat” yang dahulu selalu menjadi alasan lambannya proses penebitan KTP seperti alasan yang naïf dan sekadar alibi saja.

Tetapi terlepas dari semua itu, untuk kualitas pelayanan sekarang sudah menunjukkan perubahan yang sangat baik. Saya apresiasi kinerja Direktorat Jenderal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil yang berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri terkhusus pada Kepala Kantor Capil Kota Makassar beserta jajarannya. Pelayanan yang bagus dan sangat memuaskan sehingga KTP saya bisa jadi hanya dalam hitungan sekitaran 30 menit. Ke depannya sebagai bahan kritikan, Kantor Capil Kota Makassar saya pikir harus diperbesar lagi. Banyaknya orang yang datang untuk mengurus berkas kependudukan sebagai konsekusnsi dari penduduk kota Makassar yang berjumlah 1,5 juta jiwa harus berimplikasi pada penambahan volume ruang tunggu. Sehingga pada saat masyarakat mengantri, ruangan tersebut tidak terkesan gaduh dan kurang tertata. Sekali lagi terima kasih Kantor Catatan Sipil Kota Makassar atas pelayananya yang cepat, ramah, dan tidak dipungut biaya sepeserpun, semoga ke dapannya jauh lebih baik lagi.




Comments