Saya melihat dalam menyikapi
peristiwa syahidnya Imam Husain di Padang Karbala tidak ada pilihan selain
menjadi pecinta Imam Husain yang selalu akan mengenang peristiwa memilukan ini
walaupun telah berlangsung berabad lampau seperti kita mengenang kisah
pengorbanan Nabi Ismail kepada Nabi Ibrahim, ataukah kita menjadi teman dari
para pembunuh Imam Husain yang otomatis mengindikasikan kita pro terhadap para
pembunuh ini. Ketika para pecinta Imam Husain berkumpul dan memperingati
kesyahidan cucunda Nabi Muhammad SAW tersebut, masih ada saja orang yang terus
menerus melarang untuk melaksanakan kegiatan ini. Tentu yang melarang untuk
melaksanakan kegiatan ini adalah mereka yang pro terhadap pembunuh Imam Husain.
Apakah mereka tidak paham bahwa
yang dikenang perjuangannya ini adalah cucu kesayangan Nabi Muhammad SAW.
Apakah mereka tidak paham bahwa yang diperingati hari kesayhidannya ini adalah
manusia yang berasal dari keturunan Nabi Muhammad SAW. Apakah mereka lupa bahwa
Imam Husain adalah anak yang sering bersama Rasul SAW, naik di punggung beliau
ketika shalat, dan Rasul SAW sering menciumnya. Apakah itu tidak cukup untuk
menghilangkan kebencianmu terhadap mereka yang dengan tulus mendengarkan kisah
kesayhidan Imam Husain. Dan yang lebih ironis lagi dan semakin menjelaskan
bahwa ada sebagian umat islam yang memang pro terhadap pembunuh Imam Husain
adalah kalian menganggap Yazid yang ketika itu memproklamirkan dirinya penguasa
umat islam tidak bersalah dalam tragedi yang menimpa cucunda Nabi Muhammad SAW
tersebut. Kalian membela Yazid dengan bahasa bahwa bukan Yazid yang membunuh
imam Husain karena tidak berada di Padang Karbala. Memang betul bahwa bukan Yazid
yang membunuh langsung Imam Husain di Karbala, tetapi atas perintah Yazid maka Imam
Husain dan pengikutnya dibantai tanpai rasa belas kasihan. Saya tidak paham
apakah memang ini cacat logika ataukah sengaja mengaburkan sejarah demi
memuliakan salah satu manusia terlaknat di muka bumi itu dengan terus
membelanya.
Dalam kasus pembunuhan apapun,
otak dari pelaku pembunuhanlah yang paling bertanggung jawab. Apakah para
tentara Yazid yang mengepung Imam Husain dan pengikutnya di Padang Karbala
hanya melakukan kekejaman itu tanpa ada perintah Yazid. Kemudian juga mengapa
ketika kepala Imam Husain yang terpisah dari badannya dan diserahkan kepada Yazid,
mengapa dia tidak menghukum mati pelakunya. Jika memang ia adalah pecinta
keluarga Nabi SAW, sudah selayaknya dia menerapkan hukum atas pembunuh Imam
Husain. Apakah Benyamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri Rezim Zionis Israel
tidak bertanggung atas apa yang dilakukan tentaranya yang terus menerus
menjajah Palestina dan membunuh ribuan orang disana. Ingat, jika hati kita
tergerak karena menyaksikan tragedi di Palestina dan mengutuk habis-habisan Benyamin
Netanyahu, mengapa itu sangat sulit kita lakukan terhadap Yazid. Bukankah
Netanyahu dan Yazid ini setipe kejahatan hanya beda zaman. Kalian yang begitu
memuja Yazid bahkan tidak malu untuk mengaku sebagai umat Nabi Muhammad SAW dan
mendambakan syafaatnya. Kalianlah sebenarnya yang mendustakan agama karena
bersama dengan kabilah pembunuh Imam Husain.
Dan satu catatan penting, ada
juga diantara mereka yang alergi dengan peringatan haul (wafat) Imam Husain ini
tetapi sangat bersemangat memperingati haul dari tokoh yang menurutnya
keturunan dari Nabi Muhammad SAW. Jika si habib ini adalah keturunan Nabi,
apakah Imam Husain bukan keturunan Nabi Muhammad SAW sehingga memepringati
kesayahidannya adalah hukum nya haram. Apakah kalian buta sejarah bahwa Imam Husain
adalah anak dari Sayyidah Fathimah yang merupakan anak dari Rasul SAW sehingga otomatis
Imam Husain adalah cucu Rasul SAW. Jika kalian begitu mengangungkan habib
tertentu, mengapa kalian alergi dengan sebutan Labbaika Ya Husain. Secara tidak
langsung kalian mengkonfimrasi jika kalian bukalanh pecinta Nabi Muhammad SAW dan
keluarganya yang sejati. Kalian hanya menjadikan islam sebagai tameng, bahkan
sebenarnya kalian adalah penyusup yang mengacaukan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Ajaran yang kalian kacaukan adalah memuji para pembunuh keluarga Nabi SAW dan
secara tidak langsung memperlihatkan bahwa kalian pembanci keluarga nabi SAW.
Terakhir yang ingin saya
sampaikan bahwa kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW dalam bentuk ekspresi
apapun adalah hak asasi manusia. Orang mau menciantai dalam bentuk memperingati
milad dan haulnya boleh-boleh saja seperti memperingati Tragedi Karbala. Dan negara
seharusnya menjamin kemerdekaan hak asasi itu. Jangan sampai adanya desakan
dari ormas intoleran yang pro yazid itu sehingga aparat penegak hukum justru
membubarkan peringatan kesyahidan Imam Husain. Jika haul habib saja bisa
digelar, mengapa haul super habib ini tidak bisa digelar. Apakah ada kegiatan
yang menganggu pihak lain seperti memacetkan jalan sehingga layak kegiatan ini
dibubarkan. Ataukah kegiatan ini menggangu keheningan masyarakat Indonesia
seperti para penceramah yang gemar berbicara kasar di depan mimbar. Apakah
aparat penegak hukum tidak pernah membaca UUD 1945 Pasal 29 Ayat 2 tentang
kebebasan bergama dan berkeyakinan sehingga tampak lemah di depan ormas
intoleran. Peringatan ini, selama tidak melanggar protokol kesehatan dalam
menghadapi Covid-19 maka tidak ada alasan untuk membubarkannya. Sehingga tidak
keluar dari tulisan ini bahwa ada oknum yang menjadi kacung ormas intoleran
seperti kritikan Jerinx terhadap suatu organisasi profesi. Ingat, kalian
bersama kabilah Husain cucunda Nabi Muhammad SAW ataukah bersama kabilah Yazid
sang manusia nista. Labbaika Ya Husain.
Makassar, 29 Agustus 2020
Comments
Post a Comment