Tepat tanggal 27 Januari 1945
atau 75 tahun yang lalu, pasukan Soviet sebagai bagian dari kemenangan sekutu
di front timur atas Nazi Jerman memasuki wilayah Auschwitz, Polandia untuk
membebaskan para kaum yahudi yang selamat dari kamp konsentrasi buatan Nazi. Perburuan
kaum yahudi oleh Nazi Jerman dengan menempatkan mereka di kamp-kamp konsentrasi
dan kemudian melakukan pemusnahan massal inilah yang disebut sebagai holocaust.
Nazi Jerman menciptakan beberapa kamp konsentrasi yang lebih tepat disebut
sebagai kompleks kematian di berbagai daerah dan yang terbesar di Kamp Auscchwitz,
Polandia yang didirikan pada Oktober 1941 dengan perancangan yang sangat
mengerikan. Kamp ini terdiri dari 300 barak penjara, empat “pemandian” dimana
tahanan dibunuh dengan gas, gudang mayat, dan oven untuk kremasi mayat.
Para tahanan ini digunakan
sebagai eksperimen medis dan diawasi langsung oleh Dokter Josef Mengele yang
dikenal kala itu sebagai malaikat maut. Ketika tentara merah Soviet berhasil
membebaskan kamp Auschwitz ini, mereka menemukan 648 mayat dan lebih dari 7.000
orang yang kelaparan. Sebuah laporan di laman BBC History menyebutkan setelah
dilakukan wawancara dengan 3.000 orang yang selamat dari peristiwa mengerikan ini,
diperkirakan ada empat juta orang yang tewas disana dari tahun 1941 hingga
tahun 1945. Termasuk korban tewas merupakan warga Soviet, Polandia, Prancis, Belgia,
Belanda, Cekoslovakia, Yugoslavia, Hongaria, Itaia, dan Yunani yang kebanyakan
dari mereka adalah bangsa yahudi.
Jejak yahudi sebagai korban
keganasan Nazi Jerman inilah yang menjadi alasan untuk membuatkan sebuah negara
yahudi. Dipilihlah daerah nun jauh di Timur Tengah yang tidak terlibat dalam pemusnahan
massal orang yahudi ketika itu. Dipilihnya daerah Palestina sebagai pembuatan negara
yahudi yang di kemudian hari disebut sebagai negara Israel memicu konflik dari
beberapa negara Arab yang menganggap pendirian negara yahudi di tanah Arab
sebagai bencana. Satu-satunya alasan kuat yang sering digunakan dalam
mendirikan negara Israel di tanah Palestina adalah dogma bahwa Palestina terutama
Yarussalem atau Al Quds adalah tanah yang dijanjikan untuk bangsa Israel sebagai
bangsa pilihan Tuhan.
Pendirian negara Israel di
tengah-tengah bangsa Arab inilah yang memicu bencana di Timur Tengah hingga
sekarang. Migrasi besar-besaran yahudi Eropa ke tanah Palestina memicu perang
dengan penduduk Palestina sebagai penduduk yang jauh hari telah mendiami wilayah
itu. Walaupun beberapa tahun sebelumnya bangsa yahudi adlaah bangsa yang
tertindas, tetapi justru itu tidak menghalangi mereka untuk menindas bangsa Palestina.
Dengan bantuan kekuatan Inggris kala itu, mereka mengusir, merampok tanah,
bahkan membunuh warga Palestina. Mereka yang kemarin adalah korban holocaust
justru sekarang menjadi pelaku holocaust itu sendiri dan bagi saya mereka
adalah neo holocaust.
Logika holocaust yang sering
digembar-gemborkan oleh para pemimpin Israel tidak lain hanyalah alasan belaka
demi menguasai seluruh tanah Palestina. Mereka adalah pendatang ilegal dari Eropa
yang kemudian menjajah tanah Palestina dengan alasan yang dibuat-buat. Jika pendirian
Israel didasari pada peristiwa holocaust, seharusnya Nazi dalam hal ini negara Jerman
sebagai pihak yang melakukan pembantian orang-orang yahudi ketika itu yang seharusnya
bertanggung jawab dengan menyediakan sebidang lahan kosong untuk mendiirikan negara
yahudi sebagai wadah para bangsa yahudi yang terpencar akibat kekejaman Nazi. Tetapi
dalam kenyatannya mengapa Palestina yang harus menanggung untuk memberikan
sebidang tanahnya dalam pembuatan negara yahudi ini. Jelaslah bahwa ini adalah kesalahan
berpikir. Masa ketika anda yang berbuat salah, maka tetangga jauh anda yang
harus menanggung jawab akibatnya.
Kekonyolan dalih holocaust ini
memang lucu dan mengerikan. Lucu dikarenakan logika mereka dalam pendirian negara
yahudi di Palestina adalah sesat pikir. Dan mengerikan karena mereka justru
melakukan holocaust jilid II hingga saat ini terhadap bangsa Paestina yang
lebih dahulu tinggal di daerah itu. Sehingga bagi saya pemimpin rezim ilegal Israel
saat ini adalah pelaku neo holocaust yang tidak kalah kejamnya dengan apa yang
dilakukan oleh Nazi Jerman di perang dunia ke II.
Comments
Post a Comment