Insiden bendera dan kejadian lainnya...
Jika sebuah partai politik bahkan tidak mengenal bendera negaranya, salahkah kita mempertanyakan komitmen kebangsaannya?
Jika seorang ustadz bermain-main dengan daging sapi dan kemudian mengorupsinya, apakah pantas ia tetap dikatakan ustadz?
Jika seorang dari kader partai dakwah menggunakan istilah dalam kitab suci untuk kegiatan korupsinya, apakah ini bukan penistaan terhadap sakralitas kitab suci?
Jika seorang mantan gubernur yang mengaku beragama menyalahgunakan wewenangnya sebagai gubernur dan terlibat skandal korupsi, apakah ia masih disebut orang baik?
Jika anggota dewan perwakilan rakyat dari partai basis agama menonton video porno pada saat rapat untuk kepentingan rakyat, apakah itu pantas? Mendahulukan kepentingan nafsunya daripada kepentingan rakyat.
Dan semua hanya ada di sini... ketika baju agama sanggup menutupi penghinaan terhadap lambang negara, penghinaan terhadap sakralitas kitab suci, korupsi, dan pengkhianatan terhadap tugas wakil rakyat karena lebih memilih memenuhi nafsunya...
Comments
Post a Comment