Hijab dan Kain Penutup Kepala

Tulisan ini dibuat bukan untuk menyuruh para muslimah untuk membuka hijabnya (kain penutup kepala). Bukan pula dibuat untuk menolak pemakian hijab yang sudah masiv di kalangan para muslimah. Tetapi tulisan ini lebih ditujukan untuk membuka pemahaman dari sejarah hijab itu sendiri. Apakah hijab itu memang berasal dari ajaran islam, ataukah hijab itu turunan dari ajaran agama samawi sebelumnya. Kemudian apakah hijab itu memang hanya tradisi arab khususnya arab badui ataukah tradisi hijab juga dikenal bangsa lain.

Tradisi hijab atau kain penutup kepala adalah tradisi yang sudah sangat lama. Tradisi ini sudah berkembang sejak zaman Assyria, babilonia, dan mesopotamia. Tepatnya sekarang daerah itu berada di sekitar negara Irak dan Iran. Kemudian lama berselang tradisi ini berkembang ke arah barat dan diadopsi oleh masyarakat Arab Badui yang bersifat nomaden. Selain berkembang di Timur Tengah, tradisi penutup kepala ini juga banyak berkembang di daerah balkan seperti Macedonia, Eropa Timur khusunya di daerah Lithuania, hingga mencapai daerah tenggara italia seperti di Sisilia. Bentuk dari kain penutup kepala inipun berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi geografis daerah setempat. Ada yang hanya menutupi kepala, tetapi di daerah padang pasir bahkan menutupi hingga matanya (khimar).

Perkembangan selanjutnya, tradisi ini bahkan diadopsi oleh beberapa ajaran agama baik yang ibrahimik maupun non ibrahimik karena dinilai baik dan dapat membantu perempuan untuk menjaga kehormatannya. Dalam agama hindu yang tidak melalui jalur Nabi Ibrahim AS ternyata juga mengenal perintah menutup kepala bagi perempuan. Adapun redaksi perintahnya adalah sebagai berikut:

"Rama berkata kepada Shinta, Dia memerintahkan agar menundukkan pandangan dan mengenakan kerudung." (Mahavir Charitra Act 2 Page 71)

Begitupun yang ada di dalam agama Ibrahimik. Dalam tradisi yahudi, ada beberapa sekte yang tetap mempertahankan ajaran penutup kepala ini. Seperti sekte Burqa Heredi dan Lev Tahar. Sekte Burqa Heredi merupakan sekte konservatif yahudi di Israel yang mewajibkan memakai penutup kepala termasuk menutup wajah mereka. Dalam islam, tradisi ini mirip dengan pemahaman kelompok wahabi dalam mempraktekan ajaran hijab. Kita bisa lihat di beberapa negara teluk dan di Afghanistan. Bahkan ada yang menyebut jika sekte Burqa Heredi adalah Thaliban Israel. Lain halnya dengan sekte Lev Tahar. Sekte yang berkembang di Kanada ini lebih "longgar" dalam penerapan hijabnya. Mereka tetap memakai penutup kepala tanpa penutup mata. Pakaian mereka mirip dengan fashion hijab di Indonesia dengan memberikan sentuhan modern agar kelihatan lebih modis.

Di dalam ajaran kristen, perintah hijab dapat kita lihat di kitab mereka, yaitu:

"Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak berkerudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya..." (Konritus 11 : 5)

Tradisi berhijab masih dilakukan oleh para biarawati di gereja. Sementara untuk pemakaian umum (di luar gereja dan tidak termasuk biarawati) banyak dilakukan oleh penganut kristen ortodoks di Rusia dan beberapa negara Eropa Timur. Walaupun sekarang penggunaan itu sudah banyak berkurang dikarenakan makin menjamurnya pemikiran sekular di Eropa sejak masa aufklarung.

Jadi masihkah kita berpendapat jika hijab itu hanyalah monopoli ajaran islam dan berasal dari arab. Perintah memakai hijab (tanpa khimar/ penutup muka) di dalam Al Quran merupakan turunan dari ajaran Taurat dan Injil. Bahkan dengan memakai khimar, justru lebih terlihat ghuluw (berlebihan) dalam memahami agama dan ternyata akarnya berasal dari yahudi sekte Burqa Heredi dan sekarang banyak berkembang di daerah teluk dan Afghanistan pasca negara itu dikuasai Thaliban. Dan anehnya, tren khimar ini semakin banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Walaupun mungkin saja mereka belum tahu jika khimar itu lebih dekat dengan tradisi yahudi sekte Burqa Heredi yang ortodoks daripada ajaran islam itu sendiri.

Ingat, hijab itu bukan monopoli islam saja. Ajarannya saja berasal dari yahudi. Jadi yang berhijab bahkan berkhimar sudah bukan lagi kearab-araban, tetapi sudah keyahudi-yahudian.

Comments